Setelah makan siang, saat cuaca panas, memang paling pas menikmati segelas es krim. Tapi hati-hati, hidangan penutup yang nikmat seperti es krim, efeknya bisa seperti obat-obatan terlarang, membuat Anda kecanduan.
Dampaknya, Anda jadi terobsesi pada makanan tertentu hingga kecanduan, yang berujung pada kenaikan berat badan, bahkan obesitas. Hal ini menurut penelitian yang dipublikasi dalam American Journal of Clinical Nutrition. Diketahui, es krim membuat otak selalu menginginkan lebih, seperti ketika seseorang mengonsumsi kokain.
Penelitian ini dilakukan oleh oleh Dr. Kyle Burger, dari the Oregon Research Institute. Menurutnya, konsumsi berlebihan makanan kaya lemak dan tinggi gula bisa mengubah respon otak dan menurunkan kerja mental.
"Pola penurunan kerja mental akan terlihat pada pengggunaan obat terlarang secara terus menerus. Ini juga terlihat pada kecanduan makanan. Seseorang bisa mencari level kepuasan tertentu dengan makanan," kata Dr. Burger, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.
Dengan menyantap makanan yang mengandung lemak dan tinggi gula secara berulang, dapat mengubah cara otak merespon rasa puas terhadap makanan tersebut. "Data mendukung teori yang mengungkap kalau makan berlebihan, membuat respon otak sama seperti orang yang kecanduan obat terlarang," kata Dr. Burger,
Sebanyak 151 remaja, yang berusia antara 14 hingga 16 tahun, terlibat dalam penelitian ini. Mereka selalu diberikan milkshake yang terbuat dari es krim. Otak para remaja dipindai menggunakan functional magnetic resonance imaging machine (fMRI) sebelum dan sesudah mereka terus menerus diberikan milkshake.
Hasilnya, remaja yang mengonsumsi es krim terbanyak, kondisi otaknya sama dengan pecandu narkoba. Diketahui, semakin banyak mereka makan es krim, maka kenikmatan yang mereka rasakan semakin sering, sama seperti ketika mengalami euforia. Jadi, hati-hati kecanduan es krim.