Bisa dipastikan, hampir semua orang mengalami pusing kepala. Sebagian dari kita menganggap enteng hal itu. Tapi, Tidakkah kita tahu bahwa pusing juga bisa berbahaya? Bahaya paling nyata dari rasa pusing ini adalah aktivitas kita akan sangat terganggu. Bisa dibayangkan bagaimana tidak nyamannya mengalami rasa sakit ini. Konsentrasi kita bisa berubah alias tidak stabil, sementara pekerjaan yang harusnya segera bisa kita selesaikan akan terhambat.
Apa sih yang sebenarnya terjadi hingga kita mengalami pusing ini?
Biasanya orang awam membedakan pusing menjadi beberapa jenis, seperti limbung saat berdiri mendadak, berkunang-kunang, melayang, dan lain-lain.
Pusing sebenarnya terdiri dari dua jenis.
Pertama yaitu kondisi saat penderita merasa segala objek yang ada di depan matanya dan ada di sekitarnya bergerak atau berputar-putar.
Kedua adalah kondisi penderita merasa seperti berjalan di atas awan, tubuhnya terasa ringan dan tidak stabil.
Sedangkan berdasarkan penyebabnya, secara garis besar, pusing dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pusing yang timbul sebagai akibat dari adanya kelainan pada otak, dan pusing yang disebabkan oleh kelainan pada telinga.
Pada telinga bagian dalam dua terdapat semicircular canal dan vestibulum yang bertugas mengatur keseimbangan. Selain itu juga terdapat rumah siput yang berfungsi untuk menangkap suara atau sebagai indra pendengaran. Kedua fungsi ini saling berdampingan.
Otak kecil bertugas untuk mengontrol segala macam perintah atau impuls yang berasal dari mata, bagian tubuh lain, terutama alat kontrol organ keseimbangan yang terdapat di dalam telinga. Dengan ini, otak kecil berperan besar dalam menjaga postur dan keseimbangan tubuh manusia. Sehingga bila terjadi kelainan atau gangguan, terutama pada otak kecil atau organ pengatur keseimbagan yang terdapat di dalam telinga, akan menimbulkan pusing.
Pusing yang diakibatkan oleh adanya gangguan pada telinga ini, bersamaan dengan memburuknya fungsi organ pengatur keseimbangan dan selaput gendang. Yang akan dirasakan adalah telinga berdenging dan gangguan pendengaran. Contoh dari kasus ini adalah meniere syndrom dan gangguan pendengaran yang timbul secara mendadak. Sedangkan jenis pusing yang tidak disertai gangguan pada pendengaran antara lain BPPV (Benign Paroxymal Positional Vertigo) dan radang pada vestibulum.
Sedangkan pusing yang diakibatkan oleh gangguan pada otak disebabkan karena memburuknya aliran darah pada arteri yang bertugas untuk mengirim zat gizi dan unsur asam. Hal tersebut dapat disebabkan oleh stres atau penyempitan pada arteri. Keadaan ini dapat menjadi penyebab berbagai macam gangguan pada otak, misalnya pendarahan, infraksi, kanker, dan berbagai macam penyakit lain yang dapat mengancam keselamatan jiwa.
Bagaimana menangani pusing ini?
Pada saat pusing, biasanya penderita akan merasakan sakit kepala yang hebat, terkadang sampai mual atau muntah. Selain itu tangan dan kaki penderita gemetar, dan objek di depan mata terlihat dobel. Pada kasus yang lebih serius, bahkan penderita sampai kehilangan kesadaran. Bila timbul gejala-gejala serius atau tidak biasa seperti itu, ada kemungkinan terjadi gangguan pada otak, misalnya pendarahan otak atau infraksi. Oleh karena itu, pada situasi demikian sangat disarankan untuk membawa penderita ke rumah sakit sesegera mungkin.
Apabila pusing yang dirasakan tidak terlalu hebat, pertolongan pertama pada penderita adalah dengan membaringkannya pada tempat yang tenang. Setelah pusing dirasakan berkurang, gerak-gerakkan kepala dengan perlahan, dan berusaha untuk mencari posisi yang dapat menghilangkan pusing tersebut. Setelah penderita tenang, bawalah ke ahli THT untuk mendapat pemeriksaan.
Menurut penelitian, lebih dari setengah dari penyebab pusing berasal dari gangguan pada telinga. Yaitu meniere syndrom (22%), BPPV (16%), radang pada saraf vestibulum (7%), dan gangguan pendengaran mendadak (4%). Sedangkan selebihnya disebabkan oleh gangguan pada otak atau tidak diketahui penyebabnya secara pasti pada saat diperiksa.
Adaberbagai macam cara untuk menghindari pusing, yaitu dengan rajin berolah raga, terutama berenang. Ketika berenang, selain seluruh tubuh bergerak, kulit akan mendapatkan rangsangan yang cukup dari suhu air dan tekanan air.