KEBIASAAN BAIK YANG BERAKIBAT BURUK
Semua orang tahu bahwa kebiasaan buruk seperti merokok, malas berolahraga dan meminum alkohol dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Namun ternyata ada kebiasaan baik yang bisa membahayakan tubuh. Berikut 5 Kebiasaan Baik yang Justru Berakibat Buruk tersebut :
1. Terlalu Sering Memakai Cairan Pencuci Tangan
Menurut Richard Gallo, MD, PhD, kepala divisi Dermatology at the University of California, San Diego, sebaiknya hindari menggunakan cairan pembersih tangan terlalu sering. Dalam sebuah penelitian terbaru dijelaskan bahwa cairan pembersih atau gel sanitasi mengandung triklosan yang membuat bakteri menjadi kebal dan berkembang lebih cepat. Hal ini juga berlaku pada semua sabun pencuci tangan yang mengandung triklosan. Oleh karena itu, Gallo menyarankan untuk mencuci tangan dengan sabun atau gel sanitasi yang mengandung alkohol minimal 60% karena bisa membunuh bakteri hingga 99%.
2. Gonta-Ganti Produk Kecantikan
Hasil yang lama seringkali membuat Anda mencoba-coba berbagai produk kecantikan, mulai dari obat jerawat hingga pemutih kulit. Hal ini pun diamini oleh Jody Levine, seorang dermatologis dari New York.
"Wanita bisa dengan mudah bosan dengan rutinitas kecantikan mereka, terutama jika mereka tidak mendapatkan hasil dengan cepat. Perlu diketahui bahwa, produk kecantikan akan memberikan hasil pada sekitar enam atau delapan minggu setelah pemakaian," ujar Levine.
Mencoba berbagai macam produk kecantikan akan menyebabkan kulit merah, warna kulit yang tidak merata dan tak jarang kulit meradang. "Tak jarang kulit seseorang berubah menjadi sangat sensitif ketika ia mencoba terlalu banyak produk. Hal ini karena tingginya kandungan pengharum dan sanitasi di dalam produk tersebut," tambah Levine.
3. Memakai Sandal Jepit
Saat ingin beristirahat dari sepatu berhak tinggi, Anda pun memilih flip-flop atau sandal jepit. Sayangnya, menurut Jordana Szpiro, seorang podiatrist di Boston mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut tidak memberikan pengaruh baik apapun, bahkan berbahaya.
"Flip-flop atau sandal yang tidak memberi dukungan pada struktur kaki, dapat menyebabkan patah tulang karena kaki menjadi tegang karena mereka mencoba menahan berat badan Anda," jelas Szpiro.
Selain itu, saat mengenakan sandal jepit, otot-otot pada bagian depan tulang kering (tibialis anterior) bekerja lebih keras daripada ketika kita bertelanjang kaki karena jari-jari kaki mencoba menahan sandal supaya tidak "bergerak" ke mana-mana. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda memilih sandal jepit dengan penutup tumit, bertali besar serta memiliki lengkungan pada telapak kaki (mengikuti kontur telapak kaki).
4. Menggosok Gigi Setelah Makan
Menyikat gigi secara rutin terbukti bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun para ahli gigi tidak menyarankan untuk langsung menyikat gigi setelah makan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti kopi, buah, atau softdrink memiliki kandungan asam yang tinggi.
"Jika langsung menyikat gigi setelah minum minuman berkarbonasi atau makanan yang asam, gigi bisa erosi," kata Meinecke, juru bicara Academy of General Dentistry. Agar tidak terjadi erosi yang dapat berakibat menipisnya lapisan gigi, sebaiknya Anda berkumur dulu untuk menetralisir kadar asam. Tunggu sekitar satu jam sebelum menyikat gigi.
5. Latihan Kardio untuk Turunkan Berat Badan
Jika Anda pikir dengan latihan kardio saja bisa menurunkan berat badan dengan mudah, tampaknya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Joseph Ciccone, DPT, CSCS, seorang terapis di Columbia dan Doctors Eastside Sports Therapy di New York, "Jika Anda hanya melakukan latihan kardio maka tubuh akan terbiasa dengan rutinitas dan mulai membakar lemak lebih sedikit dari waktu ke waktu."
Selain itu, melakukan gerakan olahraga yang sama terus menerus juga bisa membuat otot-otot tegang dan cedera. Sebaiknya lakukan beberapa gerakan olahraga lain dan sesekali istirahatkan diri Anda untuk menjaga denyut jantung tetap stabil. Bahkan menurut Ciccone, gerakan olahraga yang beragam justru membantu mengurangi jumlah kalori lebih banyak.
---------
KEBIASAAN BURUK YANG BERAKIBAT BAIK
Judul diatas jika dibaca sekilas terasa mustahil dan aneh bin(ti) ajaib. Sebab yang namanya kebiasaan "buruk" pastilah sudah melekat sifat buruk atau tidak baik, begitu kira-kira analoginya.
Kita sering mendengar ungkapan berikut dalam kehidupan sehari-hari seperti : "Jangan marah terus, ntar kambuh lho darah tingginya", atau "Jangan minum minuman bersoda, soalnya bisa merusak gigi dan menyebabkan kegemukan."
Kita pasti pernah atau bahkan sering mendengar nasihat-nasihat seperti di atas, untuk menghentikan kebiasaan buruk kita. Memang yang namanya kebiasaan buruk pastilah merugikan bagi kita, namun berdasarkan penelitian, tidak semua kebiasaan buruk itu merugikan. Ada beberapa kebiasaan buruk yang justru baik untuk kesehatan. Berikut disampaikan beberapa kebiasaan "buruk" yang "baik" untuk kesehatan anda, silahkan simak (Bhr).
1. Marah baik untuk menjaga tekanan darah.
Kita sudah terbiasa diperingatkan untuk menahan amarah karena bisa menyebabkan Tekanan Darah Tinggi (hipertensi),bahkan dala ajaran agama amarah itu bak bara api perlambang sifat syetan. Namun, sekarang hal itu tidak berlaku karena melepaskan amarah konon memberikan keuntungan bagi kesehatan.
Adalah peneliti dan psikolog Jennifer Lerner dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh yang menemukan bahwa orang yang segera merespon sesuatu hal yang menjengkelkan (yang bisa menyebabkan stress) dengan kemarahan, mampu menjaga tekanan darah tetap normal dan mensekresi sedikit kortisol (hormon penyebab stress) daripada orang-orang yang merespon dengan rasa takut dan memendam perasaan mereka.
Permasalahannya terletak hanya pada bagaimana seharusnya anda bereaksi terhadap situasi. Sebenarnya menunjukkan tingkat kemarahan yang proporsional, akan membantu anda mengembangkan perasaan untuk meningkatkan kontrol dan optimisme. Hal ini tidak terjadi pada perasaan takut atau frustasi, yang justru meningkatkan pengeluaran kortisol yang pada akhirnya berakibat seringnya stress pada tingkat tertentu bisa menyebabkan penyakit jantung.
Pada penelitian tersebut, diteliti sebanyak 92 siswa dengan memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang sangat sulit dan dibawah tekanan. Kemudian peneliti merubah peraturan beberapa kali selama test. Jika jawaban salah, maka tugas harus dikerjakan kembali dari awal, sehingga menyebabkan frustasi.
Kemudian data dicatat, dengan menggunakan kamera video untuk merekam ekspresi wajah siswa, peneliti mengidentifikasi tasa takut, kemarahan, dan rasa tidak nyaman. Peneliti juga mencatat tekanan darah, denyut nadi, dan sekresi kortisol.
Hasilnya sungguh menakjubkan, siswa-siswa yang wajahnya menunjukkan rasa takut selama test, peningkatan tekanan darah dan sekresi kortisol lebih tinggi dibandingkan dengan siswa-siswa yang marah.
2. Main Video Games akan meningkatkan metabolisme.
Banyak orang hobi bermain games melalui video games bahkan mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam didepan monitor games demi melampiaskan kegemaran tersebut. Agak bertentangan dengan pandangan umum bahwa bermain games membuat kegemukan karena kurang pergerakan fisik. Dan meskipun dipersalahkan sebagai salah satu penyebab obesitas, toh bermain video games bisa benar-benar membantu kebugaran dan menurunkan berat badan. Para ilmuwan di University of Miami melakukan penelitian pada 21 anak yang diberikan permainan Tekken 3 (salah satu games pada Sony Playstation).
Pada penelitian tersebut selama permainan para peneliti mengidentifikasi perubahan fisi seperti jantung berdenyut lebih cepat, mereka menggunakan lebih banyak energi dan mulai bernapas lebih cepat. Salah satu peneliti, Dr. Arlette Perry, menyimpulkan bahwa bermain video games bisa memiliki efek positif pada kesehatan. Dia menambahkan bahwa bermain video games jauh lebih baik daripada hanya sekedar duduk menonton televisi.
3. Mengumpat dapat mengurangi rasa sakit.
Dalam ajaran agama mengumpat atau memaki-maki adalah perbuatan jelek dan masuk salah satu penyakit jiwa dan harus dihindari. Pada jaman dahulu, dimana operasi dilakukan tanpa memakai zat pemati rasa / anestesi, pasien suka menggigit misalnya sebatang kayu untuk mengurangi rasa sakit. Cara ini memang dapat mengurangi rasa sakit, seperti yang dibuktikan pada penelitian ini. Namun menurut para peneliti di Keele University, pasien lebih bisa menahan rasa sakit ketika mereka mengumpat atau memaki-maki dari pada menggunakan kata-kata non-ofensif.
Dr. Richard Stephens, seorang dosen psikologi yang menjadi salah satu peneliti, mengatakan bahwa mengumpat berhubungan dengan respon adrenalin. Terungkap juga bahwa pada orang yang sedang mengumpat terjadi perubahan seperti memiliki detak jantung yang tinggi, sehingga meningkatkan agresifitas mereka. Peningkatan agresifitas lebih lanjut telah terbukti dapat mengurangi kepekaan seseorang terhadap rasa sakit.
Dalam penelitian yang melibatkan 64 mahasiswa ini dimana tangan mereka direndam dalam bak berisi air es, mereka diperbolehkan untuk mengumpat dengan kata-kata yang ofensif, kemudian tugas diulangi lagi dengan menggunakan kata-kata yang non-ofensif. Ditemukan hasil, bahwa mereka yang mengumpat dengan kata-kata yang ofensif mampu mempertahankan tangan mereka rata-rata 40 detik lebih lama dibandingkan dengan kelompok lainnya. AKhirnya ketika ditanya tentang rasa sakit yang dirasakan, mereka juga menilai rasa sakitnya lebih ringan.
4. Bermalas - malasan bisa menambah beberapa tahun kehidupan anda.
Ungkapan "rajin pangkal pandai, malas pangkal bodoh" masih terngiang ditelinga kita ketika guru menggambarkan pentingnya rajin terutama rajin membaca bagi anak sekolah. Ahli Kesehatan Masyarakat, Profesor Peter AXT, mengemukaan opini dalam tesisnya yang cukup ekstrim bahwa seseorang yang bangun pagi-pagi dan menyibukkan diri sepanjang hari adalah awal menuju kematian. Menurutnya, justru bermalas-malasan adalah kunci untuk hidup lebih lama dan penangkal stress. Dia menyarankan untuk menghabiskan setengah waktu luang kita untuk bermalas-malasan. Penelitian menunjukkan seseorang yang terlalu sibuk, menghabiskan banyak energi yang dibutuhkan untuk keperluan lain seperti regenerasi sel dan menangkal penyakit.
Pada studinya, dia membandingkan antara hewan yang hidup di alam liar dengan hewan yang ada di kebun binatang. Misalnya, Singa di Serengeti hanya mampu hidup selama 8 tahun, tetapi mampu hidup selama 20 tahun di kebun binatang. Beruang Kutub Utara hidup selama 20 tahun di alam liar, tapi mampu hidup 40 tahun di penangkaran. Sedangkan contoh pada manusia yaitu pada para pemimpin agama (Kiai, Pendeta, dll) yang cenderung menjalani kehidupan yang tidak terlalu sibuk dengan urusan duniawi, memiliki rata-rata usia hidup lebih lama.
Manfaat lain adalah ternyata otak kita jauh lebih aktif ketika kita sedang melamun atau mengkhayal. Umumnya melamun suka dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti ketidak-aktifan otak, kurang percaya diri, orang yang malas dsb. Namun menurut Profesor Psikologi Kalina Christoff di University of British Columbia, otak kita bereaksi sangat aktif ketika kita melamun, jauh lebih aktif daripada kita fokus pada tugas-tugas rutin.Temuan pada penelitian menunjukkan bahwa melamun, yang bisa menghabiskan sepertiga waktu jaga kita, adalah bagian penting dalam kemampuan kognitif disaat kita memilah-milah informasi penting.
5. Stress dapat meningkatkan memory.
Kehidupan dikota besar sering membuat penduduknya mengalami tekanan jiwa atau stress. Stress juga dialami untuk jangka lama aketika terjadi masalah keluarga seperti perselingkuhan, perceraian yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Hasil penelitian oleh para peneliti di University of Buffalo U.S menyimpulkan bahwa stress akut (stress dalam jangka waktu pendek) justru mampu meningkatkan memori otak. Hal ini disebabkan oleh kortisol zat yang dapat mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan proses pembelajaran dan memori otak. Stress akut juga akan meningkatkan transmisi glutamat, substansi yang menyampaikan pesan pada otak dan meningkatkan kerja memori otak.
Zhen Yan, Profesor Fisiologi dan Biofisika, menjelaskan bahwa kortisol memiliki efek protektif dan efek destruktif pada tubuh. Itulah sebabnya kita membutuhkan kondisi "stress" untuk meningkatkan performa otak, namun tentu saja jangan berlarut-larut karena akan hal ini akan memberikan efek yang destruktif pada tubuh.
Pada penelitian, dilakukan pada tikus-tikus yang telah dilatih untuk menyelesaikan sebuah labirin. Sebagian dari tikus-tikus tersebut dipaksa untuk berenang selama 20 menit, untuk memberikan stress akut. Kemudian tikus-tikus tersebut diletakkan kedalam sebuah labirin. Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus yang sudah diberi stress akut, lebih sedikit membuat kesalahan ketika berjalan melewati labirin dibandingkan dengan tikus-tikus non-stress.
6. Menghindari Pekerjaan Rumah Tangga berakibat mencegah asma anak.
Meningkatnya jumlah alergi dan kondisi autoimun (seperti psoriasis) selalu dihubungkan dengan masalah higienis dan kebersihan. Tetapi sebenarnya itu bukan masalah utama. Survey yang dilakukan tahun lalu di Bristol University dan Brunel University menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan produk-produk pembersih rumah tangga selama kehamilan atau segera setelah melahirkan, akan meningkatkan resiko anak terserang penyakit asma.
Penelitian yang dilakukan pada 13.000 anak sebelum lahir, ditemukan bahwa pemaparan bahan-bahan kimia yang terdapat pada produk-produk pembersih terhadap kehidupan awal seorang anak, dapat meningkatkan 41% kemungkinan anak terserang asma pada usia 7 tahun. Karena bahan kimia dalam produk-produk tersebut menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan anak.
7. Bermain Musik Keras dapat merangsang otak.
Musik adalah lambang dan bahasa yang bersifat universal. Alunan musik klassik misalnya dapat digunakan untuk terapio wanita hamil agar sang jabang bayi memiliki rasa humanis yang lebih tinggi. Apalagi ketika kita menonton konser musik rock, atau membunyikan musik di rumah dengan volume suara yang keras, hal ini mungkin baik untuk kekuatan otak anda. Menurut penelitian di Manchester University, ketika mendengarkan musik, bagian dalam dari telinga (sacculus) dirangsang untuk merespon ketukan dalam musik. Hal ini membuat sensasi kesenangan rileks pada otak yang membuat kita merasa nyaman. Sacculus, yang dianggap tidak memiliki fungsi dalam pendengaran manusia, tampaknya hanya sensitif terhadap suara dengan volume yang sangat keras seperti musik rock yang tingkat kebsingannta di atas 90 desibel.
Neil Todd, seorang ahli dalam studi ilmiah tentang musik, menjelaskan bahwa sacculus berhubungan dengan bagian otak yang berfungsi untuk mengatur rasa lapar, seks, dan hedonistik. Ketika sacculus dirangsang dengan suara musik yang keras, otak merespon dengan melepaskan hormon yang membuat kita merasa tenang, bahagia, dan responsif. Jadi untuk memberikan rasa bahagia pada hari Senin pagi, dengarkan musik keras dengan suara yang keras pula.
8. Minum minuman Berkarbonat bisa mencegah demensia.
Meskipun dianggap sebagai penyebab kerusakan gigi dan obesitas, minuman berkarbonat dua kaleng sehari dapat mencegah Alzheimer dan meningkatkan kemampuan memori sebesar 20%. Ahli syarat dari Glasgow Caledonian University, memfokuskan pada otak bagian hippocampus yang bertugas menciptakan memori baru, dimana terjadinya dementia menghambat kerja hippocampus.
Dr. Leigh Riby melakukan test memori terhadap relawan, setelah mengkonsumsi minuman berkarbonat yang mengandung gula 25 g, mampu mengingat 17% lebih banyak memori daripada yang tanpa mengkonsumsi minuman berkarbonat.
9. Gelisah untuk melawan obesitas.
Peneliti dari Mayo Clinic U.S mengatakan bahwa orang yang sering gelisah selalu cenderung tampak lebih langsing daripada orang yang selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Gerakan-gerakan ringan yang dilakukan secara tidak sadar saat gelisah seperti gerakan kaki, tangan, jantung berdebar, peregangan otot atau menguap, mengeluarkan 350 ekstra kalori per hari.
Ahli Endokrinologi, James Levine, mengatakan ada perbedaan besar jumlah kegelisahan antara orang-orang yang ramping dan orang-orang yang obesitas. Dimana sering temukan kegelisahan pada orang-orang yang ramping.
10. Perokok ternyata lebih cepat pikun
Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa seorang perokok, akan mengalami masalah ingatan pada usia pertengahan.
Mulai pada awal usia 40 hingga 50 tahun, perokok akan mengalami penurunan daya ingat secara cepat, dibandingkan dengan bukan perokok.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health menunjukkan hubungan yang antara rokok dan pikun tampak lebih kuat pada orang yang merokok lebih dari 20 batang setiap harinya.
Dr. Marcus Richards mengatakan penyebab rokok mempercepat hilangnya daya ingat masih belum jelas. "Kami menduga, rokok bisa mempercepat gangguan memori dengan meningkatkan resiko hipertensi. Dan hipertensi dapat merusak otak," jelas peneliti dari University College London ini.
Alternatif lainnya, bahan kimia dalam rokok sigaret juga bisa merusak otak secara langsung. "Apapun alasannya, hasil penelitian ini sudah jelas," tambahnya. "Ini adalah salah satu alasan agar orang berhenti merokok."
Penelitian ini melibatkan 5.362 orang yang rata-rata berusia diatas 40-an.
11. Bergosip
Gosip adalah sifat dasar manusia, ujar Dr Durvasula dari Universitas Kalifornia. Kita sudah bergosip sejak jaman batu, sebagai bagian dari norma sosial dan upaya belajar. Lewat gosip, kita berusaha terhubung dengan orang lain. Asalkan kita tetap berhati-hati agar tidak menyinggung subjek gossip, sesekali membicarakan orang lain itu adalah perilaku normal.
12. Stres
Stres bisa menyebabkan gangguan jantung, diabetes dan kelainan mental. Namun sedikit tekanan dalam pikiran akan meningkatkan kadar imunitas tubuh. Stres dalam jumlah wajar akan meningkatkan produksi leukosit, yang membantu melindungi tubuh saat vaksinasi, infeksi dan operasi.
13. Nonton YouTube di kantor
Asal tidak sepanjang hari, menonton YouTube di kantor BUKANLAH tindakan makan gaji buta. 15 menit tertawa setiap harinya bisa memperlancar aliran darah, meningkatkan relaksasi, dan membakar 50 kalori. Maka bagi para bos, jangan larang YouTube, Mim dan Yahoo! Indonesia di kantor. Jika karyawannya sehat, efisiensi perusahaan akan meningkat.
14. Mencoret-coret saat bekerja
Saat Anda sedang menerima telepon, Anda tak henti-hentinya mencoret-coret kertas di hadapan. Bahkan saat rapat, sambil mendengarkan presentasi, tanpa sadar Anda terus menggambar. Jika itu adalah kebiasaan Anda, tidak perlu dihentikan. Kebiasaan ini justru membantu Anda mengingat informasi yang diberikan.
15. Menyumpah
Dr Ramani Durvasula dari Universitas Kalifornia mengatakan, dengan mengekspresikan kekesalan, kita melepaskan emosi, sehingga kita menjadi lebih mampu mengontrol perasaan kita. Meski marah-marah pada pasangan tetaplah bukan penyelesaian masalah, setidaknya jika kita menyumpah dengan suara melengking, si dia akan memperhatikan kita. Setelah itu, masalah bisa lekas selesai!
16. Minum kopi
Kopi dalam jumlah wajar bisa mengurangi risiko Parkinson pada pria, dan diabetes tipe 2. Namun meminum 5 cangkir sehari malah akan meningkatkan risiko Parkinson pada wanita.
17. Ngemil Cokelat
Makan sepotong cokelat sehari bisa mengurangi risiko stroke atau sakit jantung sebesar 39%. Cokelat mengandung flavonoid, senyawa antioksidan yang melindungi jantung. Tentu saja jika Anda makan cokelat sepanjang hari sebagai pengganti makan siang, Anda malah bisa kena kolesterol akibat konsumsi lemak berlebih!
Semua orang tahu bahwa kebiasaan buruk seperti merokok, malas berolahraga dan meminum alkohol dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Namun ternyata ada kebiasaan baik yang bisa membahayakan tubuh. Berikut 5 Kebiasaan Baik yang Justru Berakibat Buruk tersebut :
1. Terlalu Sering Memakai Cairan Pencuci Tangan
Menurut Richard Gallo, MD, PhD, kepala divisi Dermatology at the University of California, San Diego, sebaiknya hindari menggunakan cairan pembersih tangan terlalu sering. Dalam sebuah penelitian terbaru dijelaskan bahwa cairan pembersih atau gel sanitasi mengandung triklosan yang membuat bakteri menjadi kebal dan berkembang lebih cepat. Hal ini juga berlaku pada semua sabun pencuci tangan yang mengandung triklosan. Oleh karena itu, Gallo menyarankan untuk mencuci tangan dengan sabun atau gel sanitasi yang mengandung alkohol minimal 60% karena bisa membunuh bakteri hingga 99%.
2. Gonta-Ganti Produk Kecantikan
Hasil yang lama seringkali membuat Anda mencoba-coba berbagai produk kecantikan, mulai dari obat jerawat hingga pemutih kulit. Hal ini pun diamini oleh Jody Levine, seorang dermatologis dari New York.
"Wanita bisa dengan mudah bosan dengan rutinitas kecantikan mereka, terutama jika mereka tidak mendapatkan hasil dengan cepat. Perlu diketahui bahwa, produk kecantikan akan memberikan hasil pada sekitar enam atau delapan minggu setelah pemakaian," ujar Levine.
Mencoba berbagai macam produk kecantikan akan menyebabkan kulit merah, warna kulit yang tidak merata dan tak jarang kulit meradang. "Tak jarang kulit seseorang berubah menjadi sangat sensitif ketika ia mencoba terlalu banyak produk. Hal ini karena tingginya kandungan pengharum dan sanitasi di dalam produk tersebut," tambah Levine.
3. Memakai Sandal Jepit
Saat ingin beristirahat dari sepatu berhak tinggi, Anda pun memilih flip-flop atau sandal jepit. Sayangnya, menurut Jordana Szpiro, seorang podiatrist di Boston mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut tidak memberikan pengaruh baik apapun, bahkan berbahaya.
"Flip-flop atau sandal yang tidak memberi dukungan pada struktur kaki, dapat menyebabkan patah tulang karena kaki menjadi tegang karena mereka mencoba menahan berat badan Anda," jelas Szpiro.
Selain itu, saat mengenakan sandal jepit, otot-otot pada bagian depan tulang kering (tibialis anterior) bekerja lebih keras daripada ketika kita bertelanjang kaki karena jari-jari kaki mencoba menahan sandal supaya tidak "bergerak" ke mana-mana. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda memilih sandal jepit dengan penutup tumit, bertali besar serta memiliki lengkungan pada telapak kaki (mengikuti kontur telapak kaki).
4. Menggosok Gigi Setelah Makan
Menyikat gigi secara rutin terbukti bisa menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun para ahli gigi tidak menyarankan untuk langsung menyikat gigi setelah makan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti kopi, buah, atau softdrink memiliki kandungan asam yang tinggi.
"Jika langsung menyikat gigi setelah minum minuman berkarbonasi atau makanan yang asam, gigi bisa erosi," kata Meinecke, juru bicara Academy of General Dentistry. Agar tidak terjadi erosi yang dapat berakibat menipisnya lapisan gigi, sebaiknya Anda berkumur dulu untuk menetralisir kadar asam. Tunggu sekitar satu jam sebelum menyikat gigi.
5. Latihan Kardio untuk Turunkan Berat Badan
Jika Anda pikir dengan latihan kardio saja bisa menurunkan berat badan dengan mudah, tampaknya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Joseph Ciccone, DPT, CSCS, seorang terapis di Columbia dan Doctors Eastside Sports Therapy di New York, "Jika Anda hanya melakukan latihan kardio maka tubuh akan terbiasa dengan rutinitas dan mulai membakar lemak lebih sedikit dari waktu ke waktu."
Selain itu, melakukan gerakan olahraga yang sama terus menerus juga bisa membuat otot-otot tegang dan cedera. Sebaiknya lakukan beberapa gerakan olahraga lain dan sesekali istirahatkan diri Anda untuk menjaga denyut jantung tetap stabil. Bahkan menurut Ciccone, gerakan olahraga yang beragam justru membantu mengurangi jumlah kalori lebih banyak.
---------
KEBIASAAN BURUK YANG BERAKIBAT BAIK
Judul diatas jika dibaca sekilas terasa mustahil dan aneh bin(ti) ajaib. Sebab yang namanya kebiasaan "buruk" pastilah sudah melekat sifat buruk atau tidak baik, begitu kira-kira analoginya.
Kita sering mendengar ungkapan berikut dalam kehidupan sehari-hari seperti : "Jangan marah terus, ntar kambuh lho darah tingginya", atau "Jangan minum minuman bersoda, soalnya bisa merusak gigi dan menyebabkan kegemukan."
Kita pasti pernah atau bahkan sering mendengar nasihat-nasihat seperti di atas, untuk menghentikan kebiasaan buruk kita. Memang yang namanya kebiasaan buruk pastilah merugikan bagi kita, namun berdasarkan penelitian, tidak semua kebiasaan buruk itu merugikan. Ada beberapa kebiasaan buruk yang justru baik untuk kesehatan. Berikut disampaikan beberapa kebiasaan "buruk" yang "baik" untuk kesehatan anda, silahkan simak (Bhr).
1. Marah baik untuk menjaga tekanan darah.
Kita sudah terbiasa diperingatkan untuk menahan amarah karena bisa menyebabkan Tekanan Darah Tinggi (hipertensi),bahkan dala ajaran agama amarah itu bak bara api perlambang sifat syetan. Namun, sekarang hal itu tidak berlaku karena melepaskan amarah konon memberikan keuntungan bagi kesehatan.
Adalah peneliti dan psikolog Jennifer Lerner dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh yang menemukan bahwa orang yang segera merespon sesuatu hal yang menjengkelkan (yang bisa menyebabkan stress) dengan kemarahan, mampu menjaga tekanan darah tetap normal dan mensekresi sedikit kortisol (hormon penyebab stress) daripada orang-orang yang merespon dengan rasa takut dan memendam perasaan mereka.
Permasalahannya terletak hanya pada bagaimana seharusnya anda bereaksi terhadap situasi. Sebenarnya menunjukkan tingkat kemarahan yang proporsional, akan membantu anda mengembangkan perasaan untuk meningkatkan kontrol dan optimisme. Hal ini tidak terjadi pada perasaan takut atau frustasi, yang justru meningkatkan pengeluaran kortisol yang pada akhirnya berakibat seringnya stress pada tingkat tertentu bisa menyebabkan penyakit jantung.
Pada penelitian tersebut, diteliti sebanyak 92 siswa dengan memaksa mereka untuk mengerjakan tugas-tugas yang sangat sulit dan dibawah tekanan. Kemudian peneliti merubah peraturan beberapa kali selama test. Jika jawaban salah, maka tugas harus dikerjakan kembali dari awal, sehingga menyebabkan frustasi.
Kemudian data dicatat, dengan menggunakan kamera video untuk merekam ekspresi wajah siswa, peneliti mengidentifikasi tasa takut, kemarahan, dan rasa tidak nyaman. Peneliti juga mencatat tekanan darah, denyut nadi, dan sekresi kortisol.
Hasilnya sungguh menakjubkan, siswa-siswa yang wajahnya menunjukkan rasa takut selama test, peningkatan tekanan darah dan sekresi kortisol lebih tinggi dibandingkan dengan siswa-siswa yang marah.
2. Main Video Games akan meningkatkan metabolisme.
Banyak orang hobi bermain games melalui video games bahkan mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam didepan monitor games demi melampiaskan kegemaran tersebut. Agak bertentangan dengan pandangan umum bahwa bermain games membuat kegemukan karena kurang pergerakan fisik. Dan meskipun dipersalahkan sebagai salah satu penyebab obesitas, toh bermain video games bisa benar-benar membantu kebugaran dan menurunkan berat badan. Para ilmuwan di University of Miami melakukan penelitian pada 21 anak yang diberikan permainan Tekken 3 (salah satu games pada Sony Playstation).
Pada penelitian tersebut selama permainan para peneliti mengidentifikasi perubahan fisi seperti jantung berdenyut lebih cepat, mereka menggunakan lebih banyak energi dan mulai bernapas lebih cepat. Salah satu peneliti, Dr. Arlette Perry, menyimpulkan bahwa bermain video games bisa memiliki efek positif pada kesehatan. Dia menambahkan bahwa bermain video games jauh lebih baik daripada hanya sekedar duduk menonton televisi.
3. Mengumpat dapat mengurangi rasa sakit.
Dalam ajaran agama mengumpat atau memaki-maki adalah perbuatan jelek dan masuk salah satu penyakit jiwa dan harus dihindari. Pada jaman dahulu, dimana operasi dilakukan tanpa memakai zat pemati rasa / anestesi, pasien suka menggigit misalnya sebatang kayu untuk mengurangi rasa sakit. Cara ini memang dapat mengurangi rasa sakit, seperti yang dibuktikan pada penelitian ini. Namun menurut para peneliti di Keele University, pasien lebih bisa menahan rasa sakit ketika mereka mengumpat atau memaki-maki dari pada menggunakan kata-kata non-ofensif.
Dr. Richard Stephens, seorang dosen psikologi yang menjadi salah satu peneliti, mengatakan bahwa mengumpat berhubungan dengan respon adrenalin. Terungkap juga bahwa pada orang yang sedang mengumpat terjadi perubahan seperti memiliki detak jantung yang tinggi, sehingga meningkatkan agresifitas mereka. Peningkatan agresifitas lebih lanjut telah terbukti dapat mengurangi kepekaan seseorang terhadap rasa sakit.
Dalam penelitian yang melibatkan 64 mahasiswa ini dimana tangan mereka direndam dalam bak berisi air es, mereka diperbolehkan untuk mengumpat dengan kata-kata yang ofensif, kemudian tugas diulangi lagi dengan menggunakan kata-kata yang non-ofensif. Ditemukan hasil, bahwa mereka yang mengumpat dengan kata-kata yang ofensif mampu mempertahankan tangan mereka rata-rata 40 detik lebih lama dibandingkan dengan kelompok lainnya. AKhirnya ketika ditanya tentang rasa sakit yang dirasakan, mereka juga menilai rasa sakitnya lebih ringan.
4. Bermalas - malasan bisa menambah beberapa tahun kehidupan anda.
Ungkapan "rajin pangkal pandai, malas pangkal bodoh" masih terngiang ditelinga kita ketika guru menggambarkan pentingnya rajin terutama rajin membaca bagi anak sekolah. Ahli Kesehatan Masyarakat, Profesor Peter AXT, mengemukaan opini dalam tesisnya yang cukup ekstrim bahwa seseorang yang bangun pagi-pagi dan menyibukkan diri sepanjang hari adalah awal menuju kematian. Menurutnya, justru bermalas-malasan adalah kunci untuk hidup lebih lama dan penangkal stress. Dia menyarankan untuk menghabiskan setengah waktu luang kita untuk bermalas-malasan. Penelitian menunjukkan seseorang yang terlalu sibuk, menghabiskan banyak energi yang dibutuhkan untuk keperluan lain seperti regenerasi sel dan menangkal penyakit.
Pada studinya, dia membandingkan antara hewan yang hidup di alam liar dengan hewan yang ada di kebun binatang. Misalnya, Singa di Serengeti hanya mampu hidup selama 8 tahun, tetapi mampu hidup selama 20 tahun di kebun binatang. Beruang Kutub Utara hidup selama 20 tahun di alam liar, tapi mampu hidup 40 tahun di penangkaran. Sedangkan contoh pada manusia yaitu pada para pemimpin agama (Kiai, Pendeta, dll) yang cenderung menjalani kehidupan yang tidak terlalu sibuk dengan urusan duniawi, memiliki rata-rata usia hidup lebih lama.
Manfaat lain adalah ternyata otak kita jauh lebih aktif ketika kita sedang melamun atau mengkhayal. Umumnya melamun suka dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti ketidak-aktifan otak, kurang percaya diri, orang yang malas dsb. Namun menurut Profesor Psikologi Kalina Christoff di University of British Columbia, otak kita bereaksi sangat aktif ketika kita melamun, jauh lebih aktif daripada kita fokus pada tugas-tugas rutin.Temuan pada penelitian menunjukkan bahwa melamun, yang bisa menghabiskan sepertiga waktu jaga kita, adalah bagian penting dalam kemampuan kognitif disaat kita memilah-milah informasi penting.
5. Stress dapat meningkatkan memory.
Kehidupan dikota besar sering membuat penduduknya mengalami tekanan jiwa atau stress. Stress juga dialami untuk jangka lama aketika terjadi masalah keluarga seperti perselingkuhan, perceraian yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Hasil penelitian oleh para peneliti di University of Buffalo U.S menyimpulkan bahwa stress akut (stress dalam jangka waktu pendek) justru mampu meningkatkan memori otak. Hal ini disebabkan oleh kortisol zat yang dapat mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan proses pembelajaran dan memori otak. Stress akut juga akan meningkatkan transmisi glutamat, substansi yang menyampaikan pesan pada otak dan meningkatkan kerja memori otak.
Zhen Yan, Profesor Fisiologi dan Biofisika, menjelaskan bahwa kortisol memiliki efek protektif dan efek destruktif pada tubuh. Itulah sebabnya kita membutuhkan kondisi "stress" untuk meningkatkan performa otak, namun tentu saja jangan berlarut-larut karena akan hal ini akan memberikan efek yang destruktif pada tubuh.
Pada penelitian, dilakukan pada tikus-tikus yang telah dilatih untuk menyelesaikan sebuah labirin. Sebagian dari tikus-tikus tersebut dipaksa untuk berenang selama 20 menit, untuk memberikan stress akut. Kemudian tikus-tikus tersebut diletakkan kedalam sebuah labirin. Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus yang sudah diberi stress akut, lebih sedikit membuat kesalahan ketika berjalan melewati labirin dibandingkan dengan tikus-tikus non-stress.
6. Menghindari Pekerjaan Rumah Tangga berakibat mencegah asma anak.
Meningkatnya jumlah alergi dan kondisi autoimun (seperti psoriasis) selalu dihubungkan dengan masalah higienis dan kebersihan. Tetapi sebenarnya itu bukan masalah utama. Survey yang dilakukan tahun lalu di Bristol University dan Brunel University menunjukkan bahwa wanita yang menggunakan produk-produk pembersih rumah tangga selama kehamilan atau segera setelah melahirkan, akan meningkatkan resiko anak terserang penyakit asma.
Penelitian yang dilakukan pada 13.000 anak sebelum lahir, ditemukan bahwa pemaparan bahan-bahan kimia yang terdapat pada produk-produk pembersih terhadap kehidupan awal seorang anak, dapat meningkatkan 41% kemungkinan anak terserang asma pada usia 7 tahun. Karena bahan kimia dalam produk-produk tersebut menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan anak.
7. Bermain Musik Keras dapat merangsang otak.
Musik adalah lambang dan bahasa yang bersifat universal. Alunan musik klassik misalnya dapat digunakan untuk terapio wanita hamil agar sang jabang bayi memiliki rasa humanis yang lebih tinggi. Apalagi ketika kita menonton konser musik rock, atau membunyikan musik di rumah dengan volume suara yang keras, hal ini mungkin baik untuk kekuatan otak anda. Menurut penelitian di Manchester University, ketika mendengarkan musik, bagian dalam dari telinga (sacculus) dirangsang untuk merespon ketukan dalam musik. Hal ini membuat sensasi kesenangan rileks pada otak yang membuat kita merasa nyaman. Sacculus, yang dianggap tidak memiliki fungsi dalam pendengaran manusia, tampaknya hanya sensitif terhadap suara dengan volume yang sangat keras seperti musik rock yang tingkat kebsingannta di atas 90 desibel.
Neil Todd, seorang ahli dalam studi ilmiah tentang musik, menjelaskan bahwa sacculus berhubungan dengan bagian otak yang berfungsi untuk mengatur rasa lapar, seks, dan hedonistik. Ketika sacculus dirangsang dengan suara musik yang keras, otak merespon dengan melepaskan hormon yang membuat kita merasa tenang, bahagia, dan responsif. Jadi untuk memberikan rasa bahagia pada hari Senin pagi, dengarkan musik keras dengan suara yang keras pula.
8. Minum minuman Berkarbonat bisa mencegah demensia.
Meskipun dianggap sebagai penyebab kerusakan gigi dan obesitas, minuman berkarbonat dua kaleng sehari dapat mencegah Alzheimer dan meningkatkan kemampuan memori sebesar 20%. Ahli syarat dari Glasgow Caledonian University, memfokuskan pada otak bagian hippocampus yang bertugas menciptakan memori baru, dimana terjadinya dementia menghambat kerja hippocampus.
Dr. Leigh Riby melakukan test memori terhadap relawan, setelah mengkonsumsi minuman berkarbonat yang mengandung gula 25 g, mampu mengingat 17% lebih banyak memori daripada yang tanpa mengkonsumsi minuman berkarbonat.
9. Gelisah untuk melawan obesitas.
Peneliti dari Mayo Clinic U.S mengatakan bahwa orang yang sering gelisah selalu cenderung tampak lebih langsing daripada orang yang selalu tenang dalam menghadapi permasalahan. Gerakan-gerakan ringan yang dilakukan secara tidak sadar saat gelisah seperti gerakan kaki, tangan, jantung berdebar, peregangan otot atau menguap, mengeluarkan 350 ekstra kalori per hari.
Ahli Endokrinologi, James Levine, mengatakan ada perbedaan besar jumlah kegelisahan antara orang-orang yang ramping dan orang-orang yang obesitas. Dimana sering temukan kegelisahan pada orang-orang yang ramping.
10. Perokok ternyata lebih cepat pikun
Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa seorang perokok, akan mengalami masalah ingatan pada usia pertengahan.
Mulai pada awal usia 40 hingga 50 tahun, perokok akan mengalami penurunan daya ingat secara cepat, dibandingkan dengan bukan perokok.
Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health menunjukkan hubungan yang antara rokok dan pikun tampak lebih kuat pada orang yang merokok lebih dari 20 batang setiap harinya.
Dr. Marcus Richards mengatakan penyebab rokok mempercepat hilangnya daya ingat masih belum jelas. "Kami menduga, rokok bisa mempercepat gangguan memori dengan meningkatkan resiko hipertensi. Dan hipertensi dapat merusak otak," jelas peneliti dari University College London ini.
Alternatif lainnya, bahan kimia dalam rokok sigaret juga bisa merusak otak secara langsung. "Apapun alasannya, hasil penelitian ini sudah jelas," tambahnya. "Ini adalah salah satu alasan agar orang berhenti merokok."
Penelitian ini melibatkan 5.362 orang yang rata-rata berusia diatas 40-an.
11. Bergosip
Gosip adalah sifat dasar manusia, ujar Dr Durvasula dari Universitas Kalifornia. Kita sudah bergosip sejak jaman batu, sebagai bagian dari norma sosial dan upaya belajar. Lewat gosip, kita berusaha terhubung dengan orang lain. Asalkan kita tetap berhati-hati agar tidak menyinggung subjek gossip, sesekali membicarakan orang lain itu adalah perilaku normal.
12. Stres
Stres bisa menyebabkan gangguan jantung, diabetes dan kelainan mental. Namun sedikit tekanan dalam pikiran akan meningkatkan kadar imunitas tubuh. Stres dalam jumlah wajar akan meningkatkan produksi leukosit, yang membantu melindungi tubuh saat vaksinasi, infeksi dan operasi.
13. Nonton YouTube di kantor
Asal tidak sepanjang hari, menonton YouTube di kantor BUKANLAH tindakan makan gaji buta. 15 menit tertawa setiap harinya bisa memperlancar aliran darah, meningkatkan relaksasi, dan membakar 50 kalori. Maka bagi para bos, jangan larang YouTube, Mim dan Yahoo! Indonesia di kantor. Jika karyawannya sehat, efisiensi perusahaan akan meningkat.
14. Mencoret-coret saat bekerja
Saat Anda sedang menerima telepon, Anda tak henti-hentinya mencoret-coret kertas di hadapan. Bahkan saat rapat, sambil mendengarkan presentasi, tanpa sadar Anda terus menggambar. Jika itu adalah kebiasaan Anda, tidak perlu dihentikan. Kebiasaan ini justru membantu Anda mengingat informasi yang diberikan.
15. Menyumpah
Dr Ramani Durvasula dari Universitas Kalifornia mengatakan, dengan mengekspresikan kekesalan, kita melepaskan emosi, sehingga kita menjadi lebih mampu mengontrol perasaan kita. Meski marah-marah pada pasangan tetaplah bukan penyelesaian masalah, setidaknya jika kita menyumpah dengan suara melengking, si dia akan memperhatikan kita. Setelah itu, masalah bisa lekas selesai!
16. Minum kopi
Kopi dalam jumlah wajar bisa mengurangi risiko Parkinson pada pria, dan diabetes tipe 2. Namun meminum 5 cangkir sehari malah akan meningkatkan risiko Parkinson pada wanita.
17. Ngemil Cokelat
Makan sepotong cokelat sehari bisa mengurangi risiko stroke atau sakit jantung sebesar 39%. Cokelat mengandung flavonoid, senyawa antioksidan yang melindungi jantung. Tentu saja jika Anda makan cokelat sepanjang hari sebagai pengganti makan siang, Anda malah bisa kena kolesterol akibat konsumsi lemak berlebih!