KETIKA luka perpisahan masih segar, berbagai hal bisa menjadi gila.
Penelitian soal putus cinta menunjukkan bahwa bagian yang sama dari otak
Anda akan aktif ketika kecanduan kokain, seperti ketika Anda putus
cinta.
Kabar baiknya, perasaan sakit akibat cinta adalah bagian dari proses kimiawi dalam otak, jadi bukan sepenuhnya kesalahan Anda. Namun, tidak ada alasan untuk membiarkan diri menggila dengan perasaan tak menentu. Setelah putus cinta, ada beberapa perilaku di mana Anda harus benar-benar mengendalikan ataupun harus Anda lakukan demi semua orang, termasuk Anda sendiri.
Kabar baiknya, perasaan sakit akibat cinta adalah bagian dari proses kimiawi dalam otak, jadi bukan sepenuhnya kesalahan Anda. Namun, tidak ada alasan untuk membiarkan diri menggila dengan perasaan tak menentu. Setelah putus cinta, ada beberapa perilaku di mana Anda harus benar-benar mengendalikan ataupun harus Anda lakukan demi semua orang, termasuk Anda sendiri.
Inilah perilaku yang sebaiknya tidak dilakukan setelah putus cinta, seperti diulas Shine:
1. Segera mengubah status menjadi sahabat dekat
Rasanya sulit dan butuh waktu untuk mengganti status "kekasih" menjadi "sahabat" setelah Anda putus dengannya. Untuk memudahkan move on, Anda perlu waktu untuk saling terpisah, secara fisik dan emosional.
Berikan diri Anda kesempatan untuk "menyembuhkan diri", mungkin suatu hari nanti Anda akan dapat saling terhubung dengan cara yang berbeda. Berusaha untuk menjadi teman dekat hanya akan membuat perpisahan terasa lebih menyakitkan juga membingungkan.
2. Menolak untuk melihat hal-hal secara objektif
Putus cinta memang menghadirkan situasi berbeda dan menyulitkan. Benar-benar butuh upaya keras untuk melupakannya, terlebih bila Anda pihak yang diputus cinta. Terkadang, untuk mengurangi "dosa" pada mantan kekasih, Anda merasa perlu untuk mengingat kembali kesalahannya. Masa lalu sejatinya menjadi pelajaran langkah ke depan, jadi Anda tidak perlu mengingat kembali kesalahannya dan tak perlu merisaukan bagaimana pandangan teman-teman soal status Anda yang kini jomblo.
3. Melarikan diri
Jangan menyiksa diri dengan minum alkohol terlalu banyak. Jangan minum obat untuk membuat diri cepat tertidur. Jangan menghilangkan perasaan bersalah dengan memilih sembarang orang untuk teman kencan.
Melarikan diri dari perasaan sakit hanya akan menghambat kemajuan Anda dan membuat tahapan move on semakin sulit. Bila ini adalah waktu Anda untuk bersedih, lihatlah sebagai proses dan kesempatan untuk tahu apa yang Anda inginkan dan seseorang yang pantas untuk masa depan Anda.
4. Meminta saran dari teman-teman sang mantan
Teman-teman mantan kekasih telah menjadi teman-teman Anda juga. Namun untuk urusan cinta, termasuk saat putus, Anda juga harus memandang nasihat yang mereka berikan secara objektif. Mereka mungkin akan membela temannya alias mantan kekasih Anda dan menyayangkan peristiwa putus cinta Anda berdua, tapi kalau keputusan tersebut telah Anda ambil dengan pertimbangan matang, maka jangan terpengaruh.
5. Melupakan hubungan dengan teman dan keluarga
Orang yang Anda cintai memiliki kekuatan magis untuk membuat sesuatu tampak lebih baik. Keluarga dan teman-teman selalu bisa menerima apapun kondisi Anda. Ngobrol dan menghabiskan waktu bersama mereka akan mampu menyembuhkan luka hati Anda.
6. Berhenti merawat diri
Gara-gara putus cinta, Anda jadi malas merawat tubuh? Mengapa tidak melakukan sebaliknya, luangkanlah waktu untuk memanjakan diri. Berbelanja secara royal, pijat di spa, mempraktikkan yoga, atau memasak bersama keluarga. Lakukan hal-hal yang Anda sukai untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Anda pantas mendapatkan hal yang lebih baik.