1. Makale
Makale adalah ibukota pemerintahan dari Tana Toraja bukit-bukit yang
terjal dari kota dimahkotai oleh puncak menara gereja, sembari kaki
lembah didominasi oleh bangunan pemerintah yang baru. Banyak di
antaranya mengambil tipe bangunan rumah tradisional Toraja arsitektur
yang penuh dengan ukiran dan atap yang melengkung. Kota merupakan daerah
yang tepat menghubungkan dengan daerah Toraja barat, sekitar London,
Suaya dan Sangalla. Pada saat pasar kota ini merupakan pusat aktivitas
karena rakyat dari jauh datang dengan hasil produksinya berupa binatang,
kerajinan tangan tikar, keranjang dan kerajinan buatan lokal.
2. Rantepao
Rantepao adalah kota yang kedua setelah Makale di Toraja. Keuntungan
Rantepao adalah sebagian besar dari tempat-tempat yang menarik berada
disekitar radius 15 km dari pusat kota.
3. Kuburan Batu Lemo
Dikuburan Lemo dapat dilihat serambi tau-tau satu dengan musium batu
karang terjal dialam terbuka kombinasi kematian ritual. Tau-tau atau
patung kayu berarti manusia kecil yang dianggap mewadahi spirit si mati
terbuat dari kayu atau bambu. Secara periodik pakaiannya dapat diganti
melalui upacara yang disebut Ma’nene (menghormat kepada orang tua).
4. Kuburan Sisi Batu Karang Terjal Londa
londa kuburan sisi batu karang terjal adalah salah satu sisi dari
kuburan itu berada di ketinggian dari bukit mempunyai gua yang dalam
dimana peti-peti mayat di atur dan di kelompokkan berdasarkan garis
keluarga. Disisi lain dari lusinan tau-tau berdiri secara hidmat di
balkon wajah seperti hidup mata terbuka memandang dengan penuh
5. Suaya Kuburan Raja-raja Sangalla
Kuburan berada di salah satu sisi dari bukit. Dipahat sebagai tempat
beristirahat dari tujuh raja dan keluarga kerajaan Sangalla. Tau-tau
dari Raja-raja dan keluarga raja berpakaian sesuai dengan pakaian adat
raja Toraja di tempatkan dimuka kuburan batu. tangga batu tersedia untuk
naik ke bukit dimana raja dikala hidupnya digunakan untuk bersepi-sepi,
ditempat itu akan dibuat museum untuk menempatkan harta kekayaan dari
raja-raja Sangalla
6. Kete Kesu
Kampung Kete Kesu masih berciri tradisional tampak dari depan berada
ditengah lautan padi dengan rentetan atap yang melengkung dan dinding
yang berukir pada lumbung padi yang cantik mempesona. kampung itu
mempunyai empat tongkonan rumah tradisional Toraja. Salah satu Tongkonan
tengah dibagian bawahnya dibuat semacam museum kecil. Penduduknya
menguasai kecakapan mengukir dan melukis yang dapat disaksikan pada
mereka yang sedang bekerja disana. ukiran bambu dan kayu dijual
diberbagai kampung disekitarnya
Kubur Batu Tertua
Di kompleks Ke’te Kesu’, pengunjung juga sekaligus dapat
menengok kubur batu, yang letaknya sekitar 50 meter di belakang
tongkonan.
Perjalanan berlanjut dengan menaiki bukit kecil, yang tingginya tak
lebih dari 10 meter. Di sisi kiri jalanan berundak, terdapat bukit batu,
yang dipenuhi dengan lubang-lubang. Di dalam lubang-lubang itu dengan
mudah dijumpai tulang belulang dan tengkorak manusia terserak.Saat kepala mendongak ke atas, tampak peti-peti kayu yang telah lapuk
tergantung di langit-langit celah batu, dengan penyangga kayu. Dari
dalam peti itu pun tulang belulang dan tengkorak tampak berserakan.Kubur batu di Ke’te’ Kesu’ termasuk yang tertua di Tator. Usia kubur batu itu diperkirakan lebih dari 700 tahun.Saat melangkah ke tempat yang lebih tinggi lagi di dalam bukit batu,
dapat dilihat patung-patung kayu sebagai gambaran dari mereka yang telah
dikuburkan di situ. Ada belasan patung yang ditempatkan di dalam sebuah
celah kecil menjorok ke dalam, dengan pintu besi berteralis. Kubur batu ini pembuatannya cukup rumit dan mahal. untuk membuat satu
kubur batu berukuran lebar dua meter, tinggi dua meter, dan kedalaman
dua meter, butuh tempo 300 hari
7. To’Barana Sa’dang
Ada yang berpendapat bahwa To’barana Sa’dang adalah pusat dari daerah
Toraja. Di bagian dari kampung-kampung ini terdapat empat lumbung pada
tarawat dengan halaman rumput yang apik. Tenunan Toraja yang sangat
menawan dipajang dan dijual dikampung ini. Sekitar kampung sawah yang
berteras-teras juga manis untuk disaksikan.
8. Pallawa
menelusuri sepanjang sungai Sa’dang kearah utara membawa kita ke
Palawa, Tau Tau dan tongkonan menyambut kedatangan para pengunjung
Tongkonan Palawa merupakan salah satu diantara tongkonan yang menarik
dengan sejumlah tanduk kerbau yang dipasang didepan rumah tradisional
mereka. Terletak di puncak sebuah bukit di tengah pohon bambu yang
rindang.gambar dari Tongkonan banyak menghiasi majalah wisatawan di luar
negeri.
9. Sangalla
Sangalla adalah daerah ditengah rimbunan bambu, di wilayah ketinggian
di kaki bukit. kuburan bayi langka sebagai salah satu obyek menarik ada
di kampung ini
10. Buntao
Buntao adalah kampung yang sangat menarik untuk dikunjungi khususnya
di waktu hari pasar. Buntao mempunyai patane, yaitu kuburan yang
berbentuk rumah Toraja. Dan di atas bukit disekitar kampung banyak
terdapat kuburan tua.
11. Marante
Marante adalah sebuah kampung yang memiliki banyak tongkonan dan
lumbung padi yang besar dan bukit karang yang besar berisi kuburan batu
dan bergantung yang disebut oleh penduduk setempat “Erong”.
12. Tondon
Letaknya di tepi jalanan kecil didekat pasar Makale. Di sisi dari
bukit terdapat barisan Tau Tau dimuka dari kuburan gua. kuburan ini
adalah kepunyaan para keluarga bangsawan.
13. Batutumonga
Berlokasi di daerah Sesean yang beriklim dingin, sekitar 1300 meter
di atas permukaan laut. Di daerah ini terdapat 56 menhir batu dalam
sebuah lingkaran dengan lima pohon kayu ditengahnya. kebanyakan dari
betu menhir itu berukuran dua sampai tiga meter tingginya. Pemandangan
yang sangat mempesona di atas Rantepao dan lembah disekitarnya, dapat
dilihat dari tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi
14. Lokomata
Lokomata berlokasi sekitar 35 kilometer dari Rantepao, menggelar
pemandangan yang sangat menarik dari 4 tingkat batu besar di tepi jalan
yang mempunyai sekitar 60 kuburan tebing batu dengan diperkaya oleh
pemandangan teras sawah, pegunungan dan lembah di bagian bawahnya
15. Makula
Di tempat ini ada sumber mata air panas, di samping aa rumah tempat
istirahat mempunyai bak mandi dengan sumber mata air yang mengalir.
Dimuka ada kolam kecil yang dibeton diisi oleh air panas yang mengalir
dari belakang rumah. Tempat ini sangat baik untuk berendam di air panas
setelah perjalanan jauh.
16. Bori
Lokasi ini sejauh 6 kilometer dari Rantepao jalan menuju ke Sa’dang dan Pallawa yang menarik dilihat Bori adalah rante yang tinggi, batu-batu menhir, dimana sebagian menjulang beberapa meter tinggi diatas tanah.
17. Buntu Kalando
Di daerah ini ada sebuah rumah tongkonan yang didirikan oleh raja
Sangalla. ada museum di dalamnya walaupun modelnya agak baru, museum
bentuk rumah ini memiliki beberapa benda kerajaan yang menarik dan
beberapa alat rumah tangga yang dahulunya dimiliki oleh puang Sangalla.
18. Penanian
Rumah-rumah tongkonan tradisional yang mempunyai dinding dan tiang
yang diukir dapat dilihat ditempat ini. Lumbung-lumbung padi di kampung
ini adalah baru dengan penggambaran yang baru pada ukirannya.
19. Karassik
Karassik terdiri atas rumah bambu yang dilukis berwarna-warni
berjejer di pinggir wilayah upacara ritual, rante dan beberapa batu
menhir.